Read This: Negeri Para Peri
belum lama ini saya baru selesai baca bukunya Avianti Armand yang berjudul "Negeri Para Peri". buku ini saya beli sewaktu selesai mendengarkan story telling dalam showcase "The Living Bridge" Endah N Rhesa.
jujur aja... buku ini sadis! meskipun covernya terlihat simple dan minimalist, buku yang berisi cerpen cerpen pendek ini memang tidak dipertuntukkan untuk anak anak yang belum dewasa. perlu dicatat bahwa kontasi sadis di atas memang ceritanya sadis dan memang sadis keren.
cerita cerita di sini banyak yang mengandung sex and blood. tidak sedikit juga yang yang membuat anda termenung, sedih, maupun gembira. kadang kadang di akhir cerita Avianti Armand suka menggagetkan dengan kenyataan yang ditutup dialog manis. saya sendiri cukup suka dengan cara penulisan Avianti Armand. cara penulisannya mirip pramoedya ananta toer.
tidak sangka seorang Arsitek sepertinya dapat juga menulis sebuah karya yang menajubkan. bravo for Avianti Armand dan bukunya Negeri Para Peri!
bebrapa cerpen dalam buku tersebut yang saya temukan di internet:
Tokidoki
Hisashi Tenmyouya
Urbtoys: Star Wars x Medicom Toy Boba Fett Kubrick Collection
Kevin CYR
ia menemukan banyak sekali karakter dalam tiap tiap kendaraan yang ia gambar. apalagi setelah ditambahkan dengan graffiti. menurutnya, memberi graffiti kepada sebuah kendaraan mengambil kontex lama dan menggantinya agar menjadi lebih penting.
dengan melakukan hal ini, Kevin mendapat kesempatan untuk mendokumentasikan perubahan dan waktu pada lingkungan sekitar. terkadang selain membuat graffiti di mobil, ia juga membuat illustrasi biasa atau ia hanya menggambar kendaraan bagaimana adanya.
more at HERE.
Music Guide: Balada Titit dan Silit-Delayed Desire
Oleh: Halim Budiono / Cranial Incisored
Sumber: YesNoWave
Pietari Posti
Pietari Posti, graphic designer asal finland. ia pindah ke barcelona, spanyol, untuk mengejar karrirny asebagai seorang graphic designer di tahun 2005. artworksnya sudah dipamerkan hampir di seluruh dunia.
bahkan ia mendapat penghargaan seperti 3x3 Professional Illustration Annual (2007) , PRINT Magazine European Design Annual (2007) dan American Illustration 27. karyanya sudah sangat mendunia dan sering terlihat di majalah seperti The New York Times, The Guardian, Wired Magazine dan Paste Magazine. HERE.
Lee Conklin
Lee Conklin. Psychedlic artist ini sudah mengaku sebagai seorang artist di usianya yang sangat muda. ia dikeluarkan dari ketentaraan korea karena menggambar mural di dinding mess hall.
setelah dikeluarkan dari ketentaraan, Lee memulai karrirnya sebagai seorang contemporary poster art di San Fransisco. karyanya sukses dan terus berkarya dari 1968 ke 1970 dan kemudian membuat buku Viva La Mutation. di tahun 1972 ia harus berkerja keras menghidupi keluarganya sampai tahun 1990 ia menjadi full time artist di New York. Lee Conklin web HERE and the full gallery HERE.
Wes Wilson
Wes Wilson, bapa dari segala rock concert posters di tahun 60-an. gayanya mengikuti gerakan perdamaian dan pesychedlic di era 60-an. ia juga orang yang menginovasikan tulisan bergaya psychedlic, yaitu tulisan yang terlihat bergerak atau meleleh. here
Oom Leo
Narpati Awangga, salah satu pixel artist dari Indonesia dan anggota Ruangrupa, sekaligus seorang pemain synthesizer di band electronic Goodnight Electric. awalnya Oom Leo menjadi pixel artist adalah karena ia shock saat melihat karya karya Eboy.
perkenalannya dengan Eboy membuatnya tergila-gila dengan pixel art. ia mencoba membuat pixel art sendiri dan menemukan gayanya setelah menegrti tentang konsep, teknis, kategori dan aplikasi pixel art. karyanya menyebar dari mulut ke mulut. lama kelamaan namanya menjadi salah satu pixel artist dari indonesia.
yang mengenalkan dia dengan dunia seni adalah (Alm.) Ayahnya. ternyata, perkerjaanya sebagai seorang synthesizer Goodnight Electric sama sekali tidak bentrok dengan perkerjaanya sebagai seorang pixel artist. kunjugi Oom Leo di sini dan sini.