Music Guide: The Doors

Review After The Jump
sebetulnya dulu saya hanya iseng mencoba coba lagu baru. kebosanan memang sering memuncak seiring mendengarkan lagu dan band yang 'itu-itu' saja. memang, saya sendiri tertarik dengan hal hal yang berkaitan dengan hal yang biasa disebut sebagai "psikadelia"

The Doors. CD itu disodorkan begitu saja oleh teman saya "coba deh! lu pasti ketagihan" katanya. kemudian saya mencoba untuk mendengarkan seluruh lagu yang ada dalam album hadiah teman saya itu. saya mulai merasakan bahwa band ini beraura gelap, gloomy, creepy seperti halnya Jim Morrison sendiri.

ada dua lagu yang membuat saya sangat tertarik seperti sekarang pada The Doors. yang pertama adalah "Light My Fire" yang menjadi trigger keberhasilan dan kegilaan The Doors pada tahun tahun berikutnya. dan lagu kedua adalah lagu yang mempunyai tempat tersendiri dalam pikiran saya. yaitu lagu "The End"

The End adalah mahakarya dari The Doors yang sebenarnya. lagunya mempunyai aura gaib tersendiri. dari pada disebut sebuah lagu, "The End" lebih cocok disebut sebuah puisi, atau bahkan sebuah doa. banyak ironi, sejarah, nafsu, bahkan ramalan dalam lagu ini.

The blue bus is callin us
The blue bus is callin us
Driver, where you taken us

itu adalah sebuah bait dari lagu "The End". bisa jadi "The Blue Bus" dan "driver" adalah sebuah metafora untuk dewa kematian yang menjemput orang untuk dibawa ke alam maut. memang, ini adalah sebuah ironi dan ramalan, Jim Morrison meramalkan kematiannya sendiri pada lagu yang di albhum debutnya.

kemudian,

The killer awoke before dawn, he put his boots on
He took a face from the ancient gallery
And he walked on down the hall
He went into the room where his sister lived, and...then he
Paid a visit to his brother, and then he
He walked on down the hall, and
And he came to a door...and he looked inside
Father, yes son, I want to kill you
Mother...i want to...fuck you


ini lah yang membuat The Doors menjadi kontroversial dan demikian juga Jim Morrison. banyak yang yakin bahwa Jim Morrison sedang menggambarkan Oedipus Rex atau disebut Oedipus The King. Oedipus Rex adalah sebuah sastra karya Sophocles yang diceritakan sebagai anak dari raja Laius dan Jocasta. Oedipus membunuh ayahnya sendiri, kemudian menikahi dan bersetubuh dengan ibunya sendiri. tidak sedikt yang mengira bahwa Jim Morrison adalah pengidap "Oedipus Complex".

saya rasa, lagu ini cukup liar. banyak yang menggambarkan ketakutan, kematian, creepy. tapi, di situlah point dari The Doors. tiap bait, tiap kata dari lagu The End selalu tergiang giang di kuping saya. memang sangat disayangkan, Jim masuk ke kategori artist yang meninggal di usia 27 bersamaan dengan Janis Joplin dan Jimi Hendrix.

The Doors memang memperkenalkan sisi "spiritual" yang terlupakan pada era era revolusi ini.

By: Mr.Lizard

0 komentar:

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP